Situbondo-Mahasiswa STAI Nurul Hhda baru-baru ini melakukan observasi mendalam terkait proses pembuatan arang yang masih dilakukan secara tradisional di Dusun Congkeng Desa Kandang Kapongan Situbondo.

Proses pembuatan arang di desa ini melibatkan teknik yang sudah turun-temurun, di mana kayu dari pohon Asam Jawa terlebih dahulu dibakar dalam tungku besar yang terbuat dari tanah liat. Kayu-kayu tersebut akan dibiarkan terbakar selama 1 hari dalam kondisi terbatas oksigen, yang memungkinkan terbentuknya arang dengan kualitas yang baik.

Selama observasi, mahasiswa terlibat langsung dengan para pengrajin arang yang menjelaskan tahapan demi tahapan dalam proses pembuatan arang. Dimulai dari pemilihan kayu, pemotongan, hingga pengaturan suhu dan waktu pembakaran yang tepat agar hasil akhirnya memiliki kualitas yang diinginkan. Dalam proses ini, pengrajin harus cermat mengontrol suhu dalam tungku agar arang yang dihasilkan tidak terlalu gosong atau kurang matang.

Usaha pembuatan arang yang dikelola oleh bapak Agus telah melalui serangkaian proses dan standar internasional, desa ini resmi mendapatkan izin untuk mengekspor arang ke luar negeri. Negara tujuan ekspor antara lain Cina, India, dan Arab Saudi.

Keputusan ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat dan memperkenalkan produk arang berkualitas dari Desa Kandang ke pasar global.

Pewarta : rofiatul masruroh
Fotografer : ayu nur jannah
Admin :AFDE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *